Tips membuat komentar pada Rapor

Membuat komentar pada raport siswa memang bukan perkara gampang. Aspek profesional kita sebagai guru sering dipertaruhkan saat kita memberikan komentar kepada siswa yang kita ajar. Jika komentar terlalu berlebihan dan tidak berdasar akan membuat orang tua dan siswa yang membaca mengernyitkan dahi dan merasakan ada hal yang aneh dan tidak sesuai kenyataan. Sebaliknya jika hanya berisi komentar yang menyorot pada kekurangan siswa saja maka guru seperti membuka aib sendiri. Ingat, jika siswa gagal sebenarnya yang lebih gagal adalah gurunya.

Jika boleh memilih sebenarnya bagi guru jauh lebih mudah memberikan nilai angka, tetapiyang banyak terjadi nilai angka cenderung "dingin" dan kurang punya aspek motivasi dan umpan balik yang sehat untuk perkembangan siswa. Jika sekolah anda merasakan bahwa siswa perlu berkembang secara holistik, artinya tidak hanya aspek afektif-nya saja yang berkembang, pola pemberian rapor pada siswa dengan mengandalkan angka dan komentar layak dicoba. Jadi saat pembagian rapor tidak menjurus pada usaha untuk melihat semuanya dalam sehari, alias `pengadilan'untuk siswa, tanpa siswa itu sendiri merasakan apa yang sudah bagus dan apa yang mesti lebih ditingkatkan.

Berikut ini adalah saran jika anda ingin memberikan komentar yang seimbang untuk siswa dirapor.
Sebutkan nama siswa saat memberikan komentar, saya mengerti anda pasti melakukan ini tapi jangan hanya diawal tapi juga di sepanjang alinea komentar yang anda tulis.

Sebutkan perilaku terlebih dahulu, misalnya "teliti" saat mengerjakan tugas, "terburu-buru" saat menjawab pertanyaan, "butuh lebih berkonsentrasi", "bertanggung jawab" atau contoh-contoh lain yang membuat si pembaca mengerti dan membayangkan bagaimana siswa menampilkan diri di kelas saat keseharian dan dalam pembelajaran.

Katakan bagaimana ia menghadapi tugas-tugas saat disekolah. Apakah ia terlalu serius atau malah cenderung menggampangkan? Atau cenderung berusaha dengan keras dalam setiap kesempatan tugas yang diminta. Katakan tentunya dengan bahasa yangpositif.

Terangkan mengenai bagaimana ia bersikap saat ada didalam kelompok, saat ia mengerjakan tugas bersama-sama, atau bagaimana teman-teman memandang keberadaan dirinya ditengah kelompok. Hal ini penting karena salah satu keterampilan yang penting dalam masa sekarang ini adalah kemampuan kerjasama dalam kelompok.

Jika anda ingin mengomentari siswa yang baik saat bekerja di kelas, sebutkan juga apakah ia konsisten atau tidak untuk selalu bersikap sama dalam menghadapi dan mengerjakan tugas.

Terangkan soal kehadiran, jika kehadiran siswa anda ada yang mencemaskan alias kurang anda perlu mengatakannya dalam komentar. Hal ini juga berlaku jika siswa anda ada yang sering terlambat masuk atau telat.
Ucapkan selamat jika ada siswa yang "sulit" dalam hal perilaku, tetapi ia telah menunjukkan perubahan positip walaupun sedikit. Hal ini penting sebab yang banyak terjadi guru cenderung meneruskan "label" negatif pada anak yang kurang perilakunya. Ini membuat guru kesulitan melihat hal yang positif dalam keseharian.

Jika anda mengomentari siswa yang baru di kelas dan sekolah anda, usahakan untuk melihat cara dia menyesuaikan diri dalam bersikap, bergaul dengan teman dan saat mengerjakan tugas. Apakah sebagai siswa baru ia cukup mampu menyesuaikan diri dalam hal pergaulan dan akademis?

Jika ada siswa anda yang bermasalah dengan pekerjaan rumah, katakana juga dalam komentar anda. Hal ini penting karena cara ia bersikap dan mengumpulkan pekerjaan rumah mungkin juga terkait dengan pola pengasuhan di rumah.

Tuliskan kata-kata penyemangat, "pertahankan pencapaianmu di semester yang akan datang" atau "semoga lebih baik di semester mendatang".

Kita semua percaya bahwa tujuan kita mengajar dan saat memberi komentar adalah bukan sekedar mencari aspek kelemahan siswa tetapi juga membuat ia termotivasi dan mau berubah kearah yang lebih baik. Percayakan rasa percaya anda 100 persen pada siswa bahwa mereka bisa melalui proses dengan baik dalam keseharian maupun dalam mengerjakan tugas akademis. Ingat tugas kita adalah sebagai mitra saat mereka berubah, dengan demikian sebagai guru kita berbagi "tanggung jawab" pada siswa juga sebagai aktor utama dalam pembelajaran di kelas. Jadi selamat memberi komentar!